Kepada yang bertiup menujumu sejak dari dulu
Kepada kerlip yang menaburi matamu dari atas sana.
Kepada rintikan-rintikan yang membasahi pekarangan rumah
Beserta gelagar petir yang menyertainya
Kutitipkan Segalanya
Kutitip rindu tiap ia membunga dalam diam kesunyian
Kutitip resah tiap ia membuncah dalam senyap kebisuan
Kutitip cemburu paling kelu, ia tak kuasa diucapkan.
Seharusnya mereka amanah
Menafasimu di tiap hembusnya
Menerangimu di tiap bias cahayanya
Membasahimu di tiap rinainya
Kutitip cemburu paling kelu, ia tak kuasa diucapkan.
Seharusnya mereka amanah
Menafasimu di tiap hembusnya
Menerangimu di tiap bias cahayanya
Membasahimu di tiap rinainya
Sungguh seharusnya mereka amanah
Sehingga tidak lagi kamu mati rasa, menafikan semuanya.
- Sahabati Dahliasun
Kader PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum Cabang Ciputat
Editor: Sahabati Fauziah Nur Hasanah
0 Komentar