Munculnya pandemi COVID 19, disertai dengan gejolak ekonomi global dan inflasi karena konflik geopolitik merupakan tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Dipicu oleh fluktuasi harga komoditas hingga menurunnya daya beli masyarakat, masalah ini seharusnya mendapatkan respon dari seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi kemahasiswaan.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu ormas terbesar di kalangan mahasiswa Nahdlatul Ulama memiliki peran yang strategis dalam mitigasi dan adaptasi terhadap krisis ini.
Salah satu langkah yang diambil PMII adalah perbaikan literasi untuk para kader. PMII memberi dorongan kepada mahasiswanya untuk lebih memahami dinamika perekonomian nasional dan global melalui pelatihan dan seminar.
Dalam rangka memperingati milad ke 65 Harlah, Shofiyullah Cokro selaku Ketum PB PMII mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi serta literasi ekonomi untuk beradaptasi di era digital dan tantangan ekonomi yang kompleks.
Tidak hanya literasi, PMII melihat peluang besar dalam ekonomi digital dan menggelar “Economic Talks Vol. 1: Digitalpreneur” sebagai wadah bagi mahasiswa untuk belajar membangun bisnis digital yang tangguh. Peserta diajak merancang model usaha online dengan memanfaatkan e-commerce, fintech, dan media sosial seperti Instagram.
Direktur Lembaga Keuangan PB PMII, Fahmi Zaky, menekankan potensi besar UMKM di kalangan muda, namun menggarisbawahi kendala akses pembiayaan. PMII pun berkomitmen menjembatani hambatan tersebut melalui solusi nyata bagi pengembangan UMKM mahasiswa.
Sebagai organisasi dengan jaringan yang luas, PMII telah merancang berbagai strategi untuk merespon krisis ekonomi nasional. Mulai dari penguatan literasi, pemberdayaan UMKM, hingga pengembangan ekonomi syariah. Semua dijalankan dengan semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan, inovasi program yang berkelanjutan, dan evaluasi yang konsisten.
Melalui langkah-langkah tersebut, PMII berkomitmen mencetak kader yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga mandiri secara ekonomi. Harapannya, para kader ini dapat menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan mendorong kemajuan bangsa ke depan.
PMII menegaskan peran strategisnya sebagai penggerak perubahan sosial dan ekonomi melalui semangat transformasi dan kolaborasi. Setiap kader diharapkan menjadi agen pemberdayaan masyarakat yang adaptif, solutif, dan berdaya saing di tengah tantangan global.
Sahabat Wildan Asadulhaq Anwar
Kader PMII Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cabang Ciputat
Editor: Sahabati Fauziah Nur Hasanah
0 Komentar