Literasi Pascalebaran: FMB Adakan Halal Bihalal dan Sekolah Kepenulisan

Tangerang Selatan, 16 April 2025 – Masih dalam nuansa lebaran yang hangat, Forum Mahasiswa Berdampak menyelenggarakan kegiatan Halal Bihalal dan Sekolah Kepenulisan bertema “Tulisan, Persatuan, dan Perubahan.” Lebih dari sekadar ajang temu silaturahmi, acara yang berlangsung di Gerak-gerik Cafe & Bookstore ini menjadi ruang penuh makna bagi para pemuda untuk merenungkan kekuatan tulisan sebagai alat perjuangan dan pemersatu.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, suasana langsung menghangat dan penuh semangat. Sambutan dari Ketua Pelaksana, Ahmad Chairul Rasyidin alias Ocid, membuka acara dengan pesan mendalam yang menggugah kesadaran peserta akan pentingnya menulis. “Kematian mungkin menghapus raga, tapi tidak dengan tulisan. Ia bisa hidup jauh lebih lama,” ucapnya, disambut anggukan para hadirin.

Sesi diskusi yang menjadi inti acara menghadirkan tiga tokoh yang telah malang melintang di dunia kepenulisan. Dengan gaya bertutur yang berbeda, masing-masing menyampaikan pesan yang sama: bahwa menulis adalah tindakan merawat akal dan menyuarakan zaman.

M. Tamamul Imam, M.Phil, dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menekankan bahwa menulis bukan pekerjaan teknis semata, tapi juga spiritual dan intelektual. “Inti dari menulis adalah menafsir ulang apa yang kamu baca. Kalau stuck, ngobrollah. Jangan berhenti menulis hanya karena bingung,” pesannya dalam sesi yang dimoderatori oleh Althaf Artasasmita.

Berlanjut pada M. Arifin Ilham, Pemimpin Redaksi LPM Institut, yang mengajak peserta menyelami dunia jurnalistik. Ia menyoroti pentingnya ketajaman berpikir dalam memilah fakta dan menyusunnya menjadi berita yang jujur dan bermakna. Moderasi dilakukan oleh Akmal Alif Azmi.

Sesi terakhir dibawakan oleh Ayu Alfiah Jonas, penulis buku Perempuan, Agama, Stigma, dan Cita-cita. Ia hadir menyuarakan semangat inklusif dalam dunia literasi. “Menulis tidak mengenal batas. Siapa pun bisa mulai, dari mana pun, asal punya kemauan,” katanya.

Setelah diskusi yang sarat wawasan, acara ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas ilmu yang didapat dan ikhtiar menebar manfaat lewat tulisan.

Menariknya, seluruh rangkaian kegiatan ini dibuka secara gratis untuk umum. Forum Mahasiswa Berdampak kembali membuktikan bahwa akses terhadap ilmu dan ruang diskusi tidak harus mahal. Mereka terus mendorong lahirnya penulis-penulis muda yang tidak hanya piawai bermain kata, tetapi juga sadar akan perannya dalam merawat persatuan dan mendorong perubahan lewat narasi.

Sahabati Ika Shafarianti 

Kader PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum Cabang Ciputat 

Editor: Sahabat Rakan Abdel Jabar 


Posting Komentar

0 Komentar