Tangerang Selatan – Di era digital yang serba cepat, suara-suara kritis tak lagi hanya terdengar di jalanan. Ia juga hidup lewat tulisan— dan inilah semangat yang diusung oleh Forum Mahasiswa Berdampak (FMB) bersama IPPNU Tangerang Selatan dalam kegiatan Diskusi Publik dan Pelatihan Kepenulisan Batch 2 yang digelar Minggu, 20 April 2025, di Gerak Gerik Cafe & Bookstore, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Dengan mengusung tema “Menciptakan Perubahan Melalui Tulisan di Media Sosial dengan Kacamata Jurnalis,” acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Praga Utama (Redaktur Rubrik Opini Tempo.co) dan Herita Endriana (Co-Founder Aksara Institute). Acara dibuka secara khidmat dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan Mars Mahasiswa, dipandu oleh MC Latifah Zahra. Dalam sambutannya, Ahmad Chairul Rasyidin mengutip pesan legendaris Pramoedya Ananta Toer, “Sehebat apa pun orang, ketika dia tidak menulis, maka ia akan hilang dalam sejarah.”
Sesi pertama bersama Praga Utama membedah strategi menulis opini yang kuat dan tajam untuk media arus utama. Praga menekankan bahwa tulisan adalah alternatif perjuangan di tengah terbatasnya ruang demonstrasi. “Tak perlu menunggu isu besar. Tulis isu kecil, asal dikemas kuat dan menarik,” tegasnya. Menurutnya, paragraf pertama adalah kunci. Tulisan yang baik harus didukung data valid, logika yang runtut, serta bahasa yang bersih agar mudah diterima dan dipublikasikan. Moderator Vivi Lutfiah memandu sesi ini dengan dinamis.
Sesi berikutnya bersama Herita Endriana fokus pada dunia media sosial. Herita menjelaskan bahwa menulis di platform digital menuntut kecepatan sekaligus kedalaman. Judul yang provokatif dan isi yang ringkas namun tajam jadi syarat utama. “Di medsos, orang cepat scroll. Maka kita harus menang di judul, lalu kunci pembaca di paragraf pertama,” ujarnya. Sesi ini dimoderatori oleh Hilda dan dilanjutkan dengan praktik langsung menulis opini berbasis pengalaman peserta.
Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian cendera mata, dokumentasi, doa penutup, dan harapan: agar generasi muda berani menulis, bersuara, dan menciptakan perubahan lewat kata-kata. Karena di zaman ini, satu tulisan bisa menggerakkan ribuan pikiran—dan dari situlah perubahan dimulai.
Sahabati Kurnia Saputri
Kader PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum Cabang Ciputat
Editor: Sahabati Fauziah Nur Hasanah
0 Komentar