Tuhan, kau balut jiwaku dengan nyeri!
Kau singkapkan kenyataan dengan caramu ini.
Jika pertemuan yang menyenangkan dan membuatku merasa lega tapi kau memperburuk jasadku,
Kau mengacaukan hubunganku dengan kekasihmu yang lain.
Kau buat sesamaku menilai diri dengan sebelah mata..
Jika caramu demikian membuat aku senantiasa berdekatan denganmu!
Mari, datanglah nyeri..
Ayo hinggaplah duka..
Dunia yang kujalani ini, hanya sementara
Pancaindra yang kunikmati menikamku juga saat sakit menjelang mati.
Aku siap!
Biarkanlah aku tak berdaya dibawah kuasamu.
Sebagai pendosa yang tak tahu diri.
Aku menikmati perasaan cintamu! Namun, jangan palingkan keridaanmu.
Para wali, Nabi dan kaum salih pun takkan sanggup menahan diri, jika ridhamu tak terberi.
- Sahabat Iesa Mulki
Kader PMII Rayon Al-Harokah Komisariat Kebayoran Lama Cabang Jakarta Selatan
Editor: Sahabati Fauziah Nur Hasanah
0 Komentar