Ekonomi kita sedang terancam, tapi pemerintah sering bilang bahwa ekonomi kita baik-baik saja. Coba kita lihat kondisi pasar saat ini! IHSG terjun bebas. Bagaimana hal tersebut menandakan bahwa ekonomi kita baik-baik saja? Bagaimana bisa sekelas pemerintah memohon ampun terhadap pasar supaya bersikap baik terhadap negara ini? Perekonomian negara tidak membutuhkan Tuhan atau banyak Tuhan untuk bangkit, kita butuh tindakan nyata.
Jauh sebelum PPN 12%, ekonomi kita sudah lama terancam, apalagi sejak terjadinya pandemi Covid 19. Pada tahun 2022, PPN pernah naik dan hal itu mempengaruhi fiskal kita, ditambah dengan banyaknya hutang kita yang bunganya saja berpuluh-puluh persen dari nominal APBN kita.
Jika upah tinggi, maka daya konsumsi tinggi dan hal itu bisa berdampak baik pada market size kita. Tapi lihatlah kondisi saat ini! Gaji segitu-gitu aja berbanding terbalik dengan harga-harga barang yang semakin tinggi. Bagaimana mungkin kita meningkatkan daya beli? Belum lagi para investor yang semakin tidak percaya terhadap pasar di Indonesia, hancurlah sudah ekonomi negara ini. Belum lagi kasus yang semakin hari semakin muak kita mendengarnya, korupsi.
Lagi-lagi dengan korupsi, lagi-lagi dengan pungli. Hal yang sudah mengakar dan tidak akan pernah membuat negara kita maju, dan lagi-lagi pemerintah gagal lagi. Apakah kita akan terus diam dan membiarkan ini terjadi? Atau kita akan berdiri, bersuara, dan menuntut perubahan?
Menolak untuk Bergerak? Jika dengan alasan evaluasi moral guna menolak gerakan dan sejenisnya, sungguh kalian hina. Diamnya kita sama dengan setuju, setuju menuju kondisi negara yang kian membelenggu masyarakat. Kita juga termasuk loh.
Pernahkah kalian melihat kebuntuan pemerintah dalam mencari alternatif bagi Indonesia? Dimana dan kapan sejak negeri ini merdeka, ada para PNS yang demo menghadap pemerintahan? Kapan kalian melihat PNS marah? PNS loh! Profesi yang sering orang-orang tua kita gadangkan sebagai profesi yang mulia saja kecewa terhadap negara.
Apakah organisir massa bisa terbentuk sendiri akibat kekecewaan terhadap negara? Oh jangan sampai peristiwa kelam seperti 1998 terjadi lagi aku harap.
Hidup Korban! Jangan diam! Lawan!
Sahabat Muhammad Mudrik Almaroni
Kader PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum Cabang Ciputat
Editor: Sahabati Fauziah Nur Hasanah
0 Komentar